Mayat Mendesah Protes | Kisah Pemuda Madinah Menyetubuhi Mayat Wanita, sampai Hidup Lagi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kisah ini bermula dari seorang pemuda bernama jasim seorang pendali kubur yang hidup di antara bayang-bayang kematian dan juga dalam benggaman dosa jasim bukanlah seorang yang mulia hidupnya dipenuhi oleh perbuatan tercela dan hatinya dibanjiri oleh kegelapan namun dalam setiap kisah ada rahasia yang menunggu untuk diungkap ada liku-liku yang siap untuk memperlihatkan kebenaran kisah jasim adalah perjalanan dari kegelapan menuju cahaya sebuah odisei rohaniah yang penuh dengan air mata ratapan dan harapan sebuah kisah yang akan membawa kita
melewati lembah-lembah keputusasaan dan puncak-puncak pengharapan membiarkan kita merasakan kedalaman dosa dan ketinggian Rahmat pengampunan malam di Madinah selalu membawa kedamaian namun untuk jasim malam saatsaat yang penuh inri dan dosa di tangan jasim melangkah masuk ke dalam kuburan yang sepi bulan sabit yang malu-malu mengintip dari balik awan menjadi saksi bisu perbuatannya yang tercela di hadapannya terbentang kuburan segar tanahnya baru saja digali dan ditinggalkan oleh keluarga yang berduka suasana Hening hanya dipatahkan oleh suara Langkah kaki dan desahan jasim yang sedang bekerja keras menggali tak lama sebuah peti mati tua terbuka menampakkan isinya Maafkan aku saudaraku Aku tidak memiliki pilihan lain bisik jasim dengan suara yang penuh dengan penyesalan dari dalam peti ia mengambil sebuah benda yang terbungkus kain kafan matanya bersinar seraka saat membuka kain kafan dan menemukan sejumlah perhiasan yang cukup berharga tiba-tiba bayangan seseorang muncul dari kegelapan jasim Apakah ini yang selama ini kamu lakukan setiap malam suara berat itu menggemar di sepanjang
Mayat Mendesah Protes | Kisah Pemuda Madinah Menyetubuhi Mayat Wanita, sampai Hidup Lagi
kuburan itu adalah suara Abu Yusuf seorang tetangga dan juga teman baik ayah jasim jasim tlonjak Abu Yusuf ini aku bisa jelaskan Abu Yusuf melangkah mendekat matanya memancarkan rasa kecewa yang mendalam Jelaskan apa jasim bahwa Kamu mencuri dari mereka yang sudah tak bisa mempertahankan diri mereka jasim menghela nafas menundukkan kepalanya aku tidak memiliki cukup uang untuk bertahan Abu Yusuf Aku tahu ini salah tapi aku tak tahu harus berbuat apa Abu Yusuf menghampiri jasim meletakkan tangannya di bahu jasim jasim kita semua menghadapi masa sulit tapi itu bukan alasan untuk berbuat tidak benar apa yang akan terjadi jika orang-orang mengetahui tentang ini jas merasa terpojok air matanya mulai berlinang aku akan berhenti Abu Yusuf aku janji ini yang terakhir kali Abu Yusuf menatap jasim mencoba mencari kejujuran
dalam matanya ingat jasim Allah selalu melihat dan dia adalah yang paling adil dari yang adil J menangis ya Abu Yusuf Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita Abu Yusuf meninggalkan jasim dalam kegelapan malam dan jasim pun melanjutkan pekerjaannya dengan hati yang lebih berat daripada sebelumnya pertemuan itu menjadi awal dari keraguan dalam hati jasim Apakah harus melanjutkan perbuatannya atau memilih jalan yang benar Sesuai ajaran dan petunjuk yang telah diberikan oleh Abu [Musik] Yusuf berhari-hari sejak pertemuannya dengan Abu Yusuf Jasin terus diganggu oleh keraguan dan ketakutan namun desakan ekonomi yang membelenggu tak kunjung memberinya ruang untuk bernafas kali ini kabar tentang pemakaman seorang gadis ansor muda yang cantik telah mencapai telinga jasim setan kembali berbisik menggoda dengan rayuan harta dan nafsu malam itu bulan mengambang malu-malu di langit Madinah jasim berjalan dengan cangkul di tangan merasa seolah-olah ada bayangan mengerikan yang mengikuti setiap langkahnya Sesampainya di kuburan seolah ada aura misterius yang menyelimuti pemakaman dengan penuh keraguan
Jess mulai menggali keringat mengalir deras membasahi pakaian namun nafsu dan keinginannya terus mendorongnya untuk melanjutkan setelah beberapa saat peti mati Gadis itu terbuka menampakkan kecantikan yang sudah mati dan kain kafan putih yang melingkupi tubuhnya Ya Allah ampuni aku bisik jasim dengan naas yang tersengal-sengal namun syahwatnya kini sudah membarah melihat kecantikan yang tengah terbucur kaku di depannya hatinya bergolak mencoba mencari jalan keluar dari godaan ini namun nafsu telah menguasai akal Sehatnya tiba-tiba seolah ada suara bisikan halus yang memenuhi udara Jangan lakukan jasim ingat Allah ingat azab yang menanti namun jasim terus tergerak oleh hawa nafsu yang membutakan hati dan pikirannya Dia mendekati mayat dan melakukan perbuatan terkutuk yang tak termaafkan maka dilampiaskah syahwat dengan menzinahi mayat itu sampai puas selesai melakukan perbuatannya jasim merasa seolah-olah dunia runtuh dalam kesunyian malam tiba-tiba mayat gadis itu bangkit matanya kosong menatap jasim sungguh celaka engkau wahai pemuda apakah engkau tidak malu kepada Tuhan yang kelak membalasmu di hari kiamat jasim terdiam terpaku tak mampu bergerak rasa takut malu dan penyesalan
melanda sekaligus aku aku kata-kata tak mampu keluar dari mulutnya mayat itu kembali berbicara pada Saat semua orang dituntut balas engkau membiarkan aku dalam keadaan telanjang dan berhadas besar di hadapan Tuhanku kemudian segalanya kembali sunyi mayat itu kembali terbaring dengan mata tertutup dan jasim ditinggalkan kebingungan dan ketakutan yang mendal rasa penyesalan memenuhi hatinya dan dia berlari meninggalkan kuburan dengan naas terengahengah dan hati yang remuk redam dia tahu dosa yang telah dilakukannya akan selalu menghantuinya dan pengampunan tampaknya adalah hal yang mustahil baginya jasim tersungkur di luar kuburan menangis sejadi-jadinya meratapi nasib malang yang telah Ia buat dengan tangannya [Musik] sendiri jasim menghabiskan hari-harinya dalam keputusasaan yang mendalam dosa yang menghantui membuatnya tidak bisa tidur tidak bisa makan dan dunia seakan-akan menjadi tempat yang kelam dan penuh siksaan hatinya diliputi oleh kegelapan dan pikirannya penuh dengan gambaran asap yang mengerikan Ya Allah Bagaimanakah aku bisa mencari pengampunanmu perintih jasim dalam hati dalam keputusasaan jasim pergi ke masjid Rasulullah dia merasa mungkin inilah
saat-saat terakhirnya mungkin inilah kesempatan terakhir untuk mencari rahmat dan kasih sayang Allah di masjid dia beremu dengan Umar bin khatt dengan mata yang semb dan penuh air mata J mendekati Umar wahar aku mikisa yang sang Bess yangu pernah mendapat pengampunan Allah ujar jasim dengan suara par Umar menetapnya dengan penuh kasih sayang dan ketegasan ceritakan mungkin Allah akan memberikan jalan keluar dan rahmatnya J menceritakan semua yang telah terjadi tentang ketakutan dan perbuatan mungkarnya Umar mendengarkan dengan penuh perhatian wajahnya tampak begitu serius dan penuh Simpati tak ada dosa yang lebih besar dari pengampunan Allah asalkan engkau bertauat dengan tulus kata Umar mencobaemberikan sikit harapan namun dosaku Dosaku terlalu mengerikan Umar ujar jasim air matanya mulai mengalir deras Umar mengambil nafas dalamdalam kemudian berkata Mari kita pergi kepada Rasulullah hanya beliaulah yang bisa memberikan petunjuk dan nasihat terbaik untukmu mereka berjalan menuju Rasulullah dan jasim merasa seolah-olah beban di hatinya semakin berat mereka sampai di hadapan Rasulullah dan jasi mengulangi ceritanya mengungkapkan dosa yang telah menodai dirinya Rasulullah
mendengarkan dengan ekspresi penuh kasih sayang dan belas kasihan setelah jasim selesai bercerita Rasulullah berkata Wahai jasim Sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha Penang namun perbuatanmu sangatlah mengerikan kau harus bertaubat dengan sangat tus dan memohon ampun kepada Allah denganap hatimu jasim merasa sejuk seperti ada harapan yang mulai menyari Haya yang gel Ya Rasulullah Aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan pengampunan Allah Rasulullah menatap jasim dengan mata yang penuh kasih sayang Pergilah ke sebuah gua berdoalah dan bertobatlah dengan segenap hatimu Mungkin Allah akan mengirimkan rahmat dan kasih sayangnya kepadamu jasi meninggalkan masjid dengan langkah yang berat hatinya penuh dengan harapan tapi juga ketakutan di dalam gua jasim menghabiskan hari-harinya dengan berdoa dan beribadah memohon pengampunan Allah berharap bahwa satu hari nanti rahmat Allah al [Musik] daneng pakaian jasimpangcamping dan kotor rambutnya kusut dan berbau tubuhnya kurus dan lemah tetapi semangatnya untuk mendapatkan pengampunan tak pernah luntur setiap detik
dia meratap dan memohon kepada Allah berharap cahaya Rahmat akan menyinari hatinya yang gelap gulita Pada suatu hari ketika langit Madinah berkabut dan angin berhambus kencang sesuatu yang ajaib terjadi Malaikat Jibril turun dari langit membawa pesan suci dari Allah kepada Rasulullah Sebuah ayat diturunkan ayat yang penuh rahmat dan pengampunan Ali Imran ayat 135 Rasulullah dengan wajah yang berseri-seri memanggil jasim jasim yang lemah dan penuh harap datang menghadap dengan langkah gontai dan mata yang sembap jasim kata Rasulullah dengan suara lembut namun penuh Wibawa Allah telah menurunkan ayat sebagai jawaban atas tbat dan doa-doamu jas menatap Rasulullah dengan mata yang terbelalat Haya berdebar-debar menunggu kabar yang akan sampaikan ayat apa itu Ya Rasulullah tanya jasim dengan suara yang hampir tidak keluar karena gemetar Rasulullah kemudian membacakan ayat suci yang diturunkan dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang mereka
mengetahuian surat Ali Imran ayat 135 air mata jasim mengalir deras hatinya terasa lega dan penuh syukur Rasulullah mengusap kepala jasim lalu berkata Allah telah mengampuni dosamu jasim kembalilah kepada kehidupan dan jadilah hamba yang bersyukur dan taat jangan pernah kembali kepada kemaksiatan dan kekufuran jasim tidak bisa berkata-kata dia hanya bisa menangis dan merasa terharu Terima kasih ya Allah terima kasih ya Rasulullah bisiknya Dalam hati sambil sujud syukur jasim merasa sebagai orang yang baru dilahirkan dengan hati yang bersih dan jiwa yang tenang tidak lama setelah itu jas menghembuskan nafas terakhirnya meninggalkan dunia ini dengan hati yang tenang dan penuh harapan akan rahmat Allah di akhirat Kisah jasi menjadi legenda di Madinah menjadi kisah yang mengajarkan tentang taubat pengampunan dan kasih sayang Allah yang tiada batas kepada hambanya yang bertaubat dengan tulus semoga kisah ini bisa menginspirasi kita semua aum warahmatullahi wabarakatuh
Posting Komentar